0

Aktivitas Crew Thirty

AKTIVITAS ON AIR THIRTY RADIO
AKTIVITAS OFF AIR THIRTY EVENT ORGANIZER









0

Lomba Perkemahan Ilmiah Remaja

BANTAENG,UPEKS-Agni Khairani, siswa SMA Negeri I Bantaeng mewakili Sulsel dalam lomba perkemahan ilmiah remaja yang akan berlangsung di Bangka Belitung, 27 Juni hingga 3 Juli 2010.

Siswa kelas I tersebut mewakili Sulsel setelah keluar sebagai juara I Peneliti Individu terbaik bidang IPA pada Perkemahan Ilmiah Remaja V Tingkat Sulsel yang dipusatkan di Kabupaten Bulukumba, 25-28 Mei 2010 lalu.
Selain Agni, SMA Negeri I Bantaeng, juga mengirim Muh Abdillah Tulkhaer, yang menjadi pemenang ketiga kelompok bidang teknologi tepat guna. Kedua siswa kelas I SMA Negeri I Bantaeng bersama pembimbingnya Muh Hasbi, Kamis (3/6) diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di rumah jabatan bupati.
Menurut Agni, pada lomba perkemahan ilmiah kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ia meneliti pemanfaatan limbah kulit pisang raja sebagai bahan baku cake banana skin. Kulit pisang yang biasa menjadi limbah tersebut mengandung karbohidrat. Atas penelitian singkat tersebut, Agni berhasil menyisihkan seratusan siswa yang mengikuti perkemahan ilmiah tersebut.
Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah menyambut baik prestasi kedua siswa SMA Negeri I Bantaeng tersebut. Prestasi ini merupakan potensi yang merupakan buah dari kerja keras kita semua terutama para guru.
Ia berharap, Dewan Pendidikan di daerah ini segera membangun komunikasi dalam bentuk Rembuk Pendidikan untuk membahas pengembangan pendidikan di Bantaeng. (mg03) ()
0

Akses Internet Bantaeng

inilah aktivitas kreatif muda Bantaeng yang sangat antusias menggunakan jasa warung internet yang telah banyak hadir di kota Bantaeng yang mana salah satunya adalah thirty.net









0

Bantaeng Siap Tuan Rumah Porda 2014


BANTAENG -- Bupati Bantaeng, Nurdin Abdulah, menyatakan bahwa kabupatennya siap menjadi tuan rumah Porda XV tahun 2014. Dia optimis penyelenggaraan Porda akan lebih sukses dari Bone dan Pangkep. Soal dana juga sudah tersedia dan tidak akan merepotkan pemerintah provinsi.

Pernyataan Nurdin dibeberkan ketika menerima ketua tim observasi KONI Sulsel, Marzuki Wadeng, sekretaris Nukrawi Nawir, dan Arifudin Alwi di rumah jabatan, Kamis 3 Juni. Kehadiran tim observasi untuk memonitoring persiapan dan prasarana olahraga yang sudah ada di Kabupaten Bantaeng.

Menurut Nurdin, kendati pelaksanaan Porda empat tahun lagi, tetapi pembangunan prasarana olahraga yang baru dan merenovasi yang ada sudah dimulai. Sekarang sedang dibangun kolam renang bertaraf internasional, disusul pembangunan gedung olahraga multifungsi yang ditargetkan rampung 2012. Juga akan dibangun lapangan futsal dan merenovasi stadion.

Humas KONI Sulsel, Piet Heriady Sanggelorang, Jumat, 4 Juni menjelaskan bahwa bupati mengatakan akan dibangun hotel berkapasitas 300 kamar dan Rusunawa 60 blok yang bisa menampung 900 atlet. "Semua prasarana olahraga dan fasilitas akomodasi diharapkan rampung sebelum pelaksanaan Porda," ujar Piet menirukan pernyataan Nurdin.

Marzuki Wadeng menambahkan, penentuan Bantaeng sebagai tuan rumah Porda XV akan diputuskan dalam rapat anggota KONI yang dijadwalkan berlangsung minggu ketiga Juni 2010. Bantaeng akan diberi kesempatan melakukan eskpose berkaitan dukungan, SDM, dan prasarana olahraga yang sudah ada.
0

Hari Jadi Bantaeng

Dari masa kemasa daerah yang dijuluki dengan nama Butta Toa ini yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jeneponto Gowa, Bulukumba dan Laut Flores sudah memasuki usianya yang ke 754 sesuai dengan ketetapan DPRD tentang hari jadi Kabupaten Bantaeng. Dari perkembangannya Bantaeng sudah mengukir berbagai prestasi yang cukup banyak. Daerah ini juga merupakan daerah yang sangat kaya dengan potensi alam seperti potensi laut, darat dan pegunungan. Potensi laut tak hanya dipenuhi rumput laut , tapi juga akan dibangun sebuah industri pengolahan ikan yang berkapasitas 40 ton per hari sungguh fantastis untuk mendongkrak APBD Kabupaten Bantaeng dimana akan menjadikan masyarakat akan menjadi sejahtera dan akan mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Bantaeng.
Potensi Daratan banyak dikembangkan pertanian padi yang mampu menghasilkan 7 hingga 9,7 ton / Ha, dimana bibit yang dikembangkan diberi nama Varietas Mekongga dan Cisantana. Selain Padi kini juga dikembangkan jagung yang diharapkan mampu berproduksi 12 ton/hari. Ke depan nantinya oengembangan jagung akan dilakukan di areal 35.000 Ha diantaranya akan dikembangkan bersama investor Korea dari kelompokusaha Dragon Land. Pengembangan jagung akan dilakukan secara mekanisasi mulai dari tanam hingga panen, sedangkan di pegunungan, akan dikembangkan talas untuk ekspor ke Jepang.
Di datarang tinggi tak hanya kentang dan jenis sayuran tetapi juga dikembangkan jenis tanaman yang bernilai ekonomi tinggi seperti talas ( di ekspor ke Jepang ), Strawberry dan apel. Pengembangan Strawberry dan apel dilakukan di areal lahan berketinggian 1000 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. Untuk menunjang pengembangan kedua komuditas itu, Pemerintah Kabupaten Bantaeng telah mengirim petani dan penyuluh Pertanian lapangan (PPL) ke daerah penghasil apel terbesar di Indonesia seperti : Batu (Malang) dan Bandung (Jawa Barat).
Masyarakat di Kecamatan Ulu Ere bahkan kini mengembangkan bebagai jenis tanaman hias yang juga bernilai ekonomi tinggi seperti anggrek, berbagai jenis anggrek dikembangkan Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian bersama Koica Korea, baik anggrek lokal maupun anggrek spesifik.
0

Sejarah BANTAENG BUTTATOA

MASA KERAJAAN

"Bantaeng Butta Toa"

Pada masa Kerajaan Bantaeng rakyat dipimpin oleh seorang Raja dengan gelar Karaeng, yang mana pada saat itu memiliki kekuasaan yang sangat besar di daerah ini, ada beberapa karaeang yang pernah memerintah di daerah ini yaitu :

1. Bantayan pada awalnya sebagai Kerajaan yakni tahun 1254 - 1293 yang mana diperintah oleh Mula Tau yang bergelar To Toa yang memimpin Kerajaan Bantaeng yang terdiri dari 7 Kawasan yang masing diantaranya dipimpin oleh Karaeng, yaitu Kare Onto, Kare Bissampole, Kare Sinoa, Kare Gantarang Keke, Kare Mamampang, Kare Katampang dan Kare Lawi-Lawi, yang semua Kare tersebut dikenal dengan nama “Tau Tujua”
2. Sesudah Mula Tau, maka Raja kedua yang memerintah yaitu Raja Massaniaga pada tahun 1293.
3. Pada tahun 1293 - 1332 dipimpin oleh To Manurung atau yang bergelar Karaeng Loeya.
4. Tahun 1332 - 1362 dipimpin oleh Massaniaga Maratung.
5. Tahun 1368 - 1397 dipimpin oleh Maradiya.
6. Tahun 1397 - 1425 dipimpin oleh Massanigaya.
7. Tahun 1425 - 1453 dipimpin oleh I Janggong yang bergelar Karaeng Loeya.
8. Tahun 1453 - 1482 dipimpin oleh Massaniga Karaeng Bangsa Niaga.
9. Tahun 1482 - 1509 dipimpin oleh Daengta Karaeng Putu Dala atau disebut Punta Dolangang.
10. Tahun 1509 - 1532 dipimpin oleh Daengta Karaeng Pueya.
11. Tahun 1532 - 1560 dipimpin oleh Daengta Karaeng Dewata.Tahun 1560 - 1576 dipimpin oleh I Buce Karaeng Bondeng Tuni Tambanga.
12. Tahun 1576 - 1590 dipimpin oleh I Marawang Karaeng Barrang Tumaparisika Bokona.
13. Tahun 1590 - 1620 dipimpin oleh Massakirang Daeng Mamangung Karaeng Majjombea Matinroa ri Jalanjang Latenri Rua.
14. Tahun 1620 - 1652 dipimpin oleh Daengta Karaeng Bonang yang bergelar Karaeng Loeya.
15. Tahun 1652 - 1670 dipimpin oleh Daengta Karaeng Baso To Ilanga ri Tamallangnge.
16. Tahun 1670 - 1672 dipimpin oleh Mangkawani Daeng Talele.
17. Tahun 1672 - 1687 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Baso ( kedua kalinya ).
18. Tahun 1687 - 1724 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Ngalle.
19. Tahun 1724 - 1756 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Manangkasi.
20. Tahun 1756 - 1787 dipimpin oleh Daeng Ta Karaeng Loka.
21. Tahun 1787 - 1825 dipimpin oleh Ibagala Daeng Mangnguluang Tunijalloka ri Kajang.
22. Tahun 1825 - 1826 dipimpin oleh La Tjalleng To Mangnguliling Karaeng Tallu Dongkonga ri Bantaeng yang bergelar Karaeng Loeya ri Lembang.
23. Tahun 1826 - 1830 dipimpin oleh Daeng To Nace ( Janda Permaisuri, Kr. Bagala Dg. Mangnguluang Tunijalloka ri Kajang ).
24. Tahun 1830 - 1850 dipimpin oleh Mappaumba Daeng To Magassing.
25. Tahun 1850 - 1860 dipimpin oleh Daeng To Pasaurang.
26. Tahun 1860 - 1866 dipimpin oleh Karaeng Basunu.
27. Tahun 1866 - 1877 dipimpin oleh Karaeng Butung.
28. Tahun 1877 - 1913 dipimpin oleh Karaeng Panawang.
29. Tahun 1913 - 1933 dipimpin oleh Karaeng Pawiloi.
0

PROFIL THIRTY

92.30 THIRTY FM muncul di udara Bantaeng dengan menampilkan format EASY LISTENING RADIO. Menghadirkan lagu Adult Contemporary Barat - Indonesia yang dikemas secara proporsional dengan komposisi yang seimbang.

Dengan motto RADIO INSPIRATION FOR NEXT GENERATION kami mencoba memanjakan Adult Family in Bantaeng yang ingin menikmati lagu kesayangan yang mungkin punya kenangan tersendiri. Dengan filosofi "RADIO INSPIRATION" 92.30 FM siap melayani permintaan lagu dari keluarga Bantaeng.

Sasaran pendengar kami adalah THIRTY HOLIC IN BANTAENG penikmat musik dan hiburan, utamanya mereka yang selalu punya tingkat kesibukan tinggi dan membutuhkan hiburan di saat beraktifitas untuk mengurangi kepenatan pikiran. Kami hadir dengan konsep full request.

Konsep Full Request yang dikemas secara entertain juga dibumbui dengan tips-tips ringan yang bermuatan Family Education & Entertain membuat THIRTY HOLIC IN BANTAENG bisa memperoleh hiburan yang beredukasi dan bermanfaat.

THIRTY FM

Address:
JALAN ELANG No.10
BANTAENG
SULAWESI SELATAN
92411
INDONESIA

Please enter a valid
email : thirtyradio@yahoo.co.id
Telephone : 0413 23366 / 0413 21078
Mobile Phone Number: +6281355555411 [SMS]
0

Thirty Radio Bantaeng

Latar Belakang
Remaja selaku generasi muda, generasi pelanjut perjuangan bangsa khususnya dalam bidang pembangunan, maka tiada alasan bagi setiap insan masyarakat yang menhadi warga negara kesatuan Republik Indonesia untuk tidak ikut serta dalam membanyu pemerintah melaksanakan pembangunan di berbahai sektor.
salah satu wujud kegiatan yang sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa yang aman dan makmur adalah kegiatan pembangunan di bidang komunikasi dikalangan komunitas dan masyarakat pada umumnya.
salah satu fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat luas saat ini adalah meningkatnya ketertarikan kaum remaja dalam dunia entertainment. fenomeba ini menjadi titik perhatian "Thirty FM". oleh karena itu mari kita bersatu untuk mengangkat derajat bangsa dan negara melalui perkembangan hubungan komunikasi yang berkualitas dan bertanggung jawab.
prnyiaran merupakan suatu kegiatan (komunikasi) kepada masyarakat yang mempunya fungsi didalam kehidupan masyarakat itu sendiri. informasi, hiburan, dan pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini dapat terpenuhi dengan adanya kegiatan tersebut.
"Thirty FM" melakukan pengembangan usaha di kalangan Remaja dengan pendirian Radio yang berlokasi di Jl. Elang No. 10 Bantaeng.
0

Permandian Alam Eremmerasa

Terletak di Desa Kampala, Kecamatan Eremmerasa, sekitar 16 kilometer dan KotaBantaeng. Perjalanan menuju ke sanadapat ditempuh sekitar 30 menit, melewatijalan aspal dengan tanjakan yang sesekali berkelok.



Di sepanjangjalan, anda dapat menyaksikan rumah panggung berjejer di antara areal persawahan. Di sekitar permandian mi udaranya sejuk, dengan pemandangan alam berupa perbukitan yang ditumbuhi pohon dan tanaman berwarna hijau.


Di sini terdapat kolam renang sebanyak dua buah, masing masing untuk orang dewasa dan anak-anak. Kolam renang mi mempunyai sumber air dan pegunungan. Airnya jernih dan sejuk. Di dalam kolam renang itu, anda dapat melakukan kegiatan mandi dan lomba renang. Di antara dua kolam renang, terdapat sebuah panggung untuk pentas atau pertunjukan acara.


Di sekitar kolam renang, terdapat aliran air dan pegunungan mengalir di antara batu-batu dan membentuk air terjun kecil. Di bawah air terjun itu terdapat aliran air yang membentuk sungai kecil. Hati-hati, kalau anda ingin menyaksikan air terjun kecil mi. Andaharus melewatijalan kecil dengan tanggatanah bersusun ke bawah.
0

SMAN 1 Bantaeng Kerja Keras Demi Kualitas


Menciptakan suasana belajar yang aman, kreatif, efektif, dan menyenangkan merupakan tujuan SMAN 1 Banteng dalam meningkatkan mutu pendidikan anak didiknya. Yups, Sebagai salah satu sekolah unggulan Kabupaten, Smansa Bantaeng yang terletak di Kecamatan Bissapu, Kabupaten Bantaeng ini selalu berbenah diri. Meski notabene status sekolah ini umum, tapi nilai-nilai religiusnya patut diacungi jempol. Terbukti dengan sikap tenggang rasa serta saling menghargai menjadi ikon Smansa Bantaeng.
Well, kalau ngomongin soal prestasi, SMAN 1 Bantaeng juga punya segudang prestasi. Prestasi yang pernah diraih oleh siswa Smansa Bantaeng di antaranya, Juara Harapan I Lomba Tenis Meja Putri pada Popwil di Kupang, NTT 2006, juara I Lompat Jauh pada Popda Provinsi 2006, Juara II Lari 100 meter pada Popda provinsi 2006, dan juara I Lomba Cipta dan Baca Puisi tingkat Provinsi Sulsel 2008. Sementara, untuk tingkat kabupaten, Smansa Bantaeng sudah tidak diragukan lagi. Soalnya nih, setiap mengikuti lomba di tingkat Kabupaten, Smansa selalu unggul.
Semua kesusksesan ini tidak lepas dari kerja sama warga sekolah, baik murid, guru, maupun orangtua murid. Baharuddin Abdullah. S.Pd, M.M, kepala sekolah Smansa Bantaeng mnegataka, keberhasilan Smansa dalam persaingan mutu pendidikan adalah kerja keras dan kerja sama yang dibangun oleh pihak sekolah demi terwujudnya peningkatan nilai integritas secara internal dan eksternal. " Saya bersyukur niat baik ini disambut baik oleh semua pihak yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan Smansa bantaeng," ujarnya.
Makanya, gak heran dong kalau peminat Smansa sangat banyak. Sekarang aja, siswa yang menimba ilmu di sekolah yang satu ini sekitar 708 siswa. Fasilitasnya pun cukup memadai. Begitu juga dengan sarana ekskulnya. Bahkan pihak sekolah telah memberi ruang bagi siswa untuk kegiatan ekskul. tujuannya agar para siswa dapat menyalurkan bakatnya sehingga dapat terasah. Gak hanya itu, para gurunya pun juga patut diacungi jempol. Keberhasilan mereka dalam mendidik siswa dibuktikan dengan predikat yang disandang sekolah yakni Rintisan Sekolah Kategori Mandiri alias RSKM.(rk1)
0

Sejarah Penetapan Hari Jadi Bantaeng

Hari kelahiran Bantaeng adalah merupakan momentum sejarah yang memiliki makna yang sangat dalam dan mendasar, oleh karena itu maka penentuan hari Jadi Bantaeng harus dilakukan sejarah arif dan bijaksanas serta mempertimbangkan berbagai hal dan dimensi, antara lain dengan mempergunakan berbagai pendekatan dan penelitian yang seksama, seperti seminar , diskusi-diskusi ilmiah dan observasi terhadap data lontara, penelitian situs sejarah dan melalui penelitian dokumen-dokumen yang ada.

Apabila dilihat dari segi yuridis formal, maka hari jadi Bantaeng jatuh pada tanggal 4 Juli 1959 disaat diundangkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi.

Namun, pemberlakuasn Undang-Undangf Nomor 29 tahun 1959, bukanlah menunjukkan keberadaaan Bantaeng pertama kali, karena Kabupaten Bantaeng sebagai bekas Afdeling pada Zaman Pemerintahan Hindia Belanda sudah lama dikenal sebagai pusat pemerintahan formal. Bahkan sejak tanggal 11 November 1737 Resident Pertama Pemerintahan Hindia Belanda telah memimpin pemerintahan di Bantaeng.

Dengan status “Buttatoa”, maka kita menoleh kepada sejarah jauh sebelumnya, ketika kerajaan Bantaeng terbentuk pada abad XII, yang telah ditemukan oleh kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit ketika memperlebar usaha dagang dan kekuasaan kewilayah timur edan dicatat dalam berbagai dokumen, antara lain peta wilayah Singosari dan buku Prapanca yang berjudul Negara Kertagama.

Dengan demikian, maka hari jadi Bantaeng, selain bermakna historis juga bermakna simbolik yang menggambarkan nilai budaya dan kebesaran Bantaeng dimasa lalu dengan adat istiadatnya yang khas.

Tanggal 7 (Tujuh) menunjukkan simbol Balla Tujua di Onto, dan Tau Tujua yang memerintah dimasa lalu, yaitu : Kare Onto, Bissampole, Sinowa, Gantarangkeke, Mamampang, Mamampang, Katapang dan Lawi-Lawi.

Selain itu, sejarah menunjukkan, bahwa pada tanggal 7 Juli 1667 terjadi perang Makassar, dimana tentara Belanda mendarat lebih dahulu di Bantaeng sebelum menyerang Gowa karena letaknya yang strategis sebagai bandar pelabuhan dan lumbung pasngan Kerajaan Gowa. Serangan Belanda tersebut gagal, karena ternyata dengan semangat patriotiseme rakyat Bantaeng sebagai bagian Kerajaan Gowa pada waktu itu mengadakan perlawanan besar-besaran.

Bulan 12 (dua belas),menunjukkan sistim Hadat 12 atau semacam DPRD sekarang, yang terdiri dari perwakilan rakyat melalui Unsur Jannang (Kepala Kampung) sebagai anggotanya, yang secara demokratis mennetapkan kebijaksanaan pemerintahan bersama Karaeng Bantaeng.

Tahun 1254 dalam atlas sejarah Dr. Muhammad Yamin, telah dinyatakan wilayah Bantaeng sudah ada, ketika kerajaan Singosari dibawah pemerintahan Raja Kertanegaramemperluas wilayahnya ke daerah timur Nusantara untuk menjalin hubungan niaga pada tahun 1254-1292. Penentuan autentik Peta Singosari ini jelas membuktikan Bantaeng sudah ada dan eksis ketika itu.

Bahkan menurut Prof. Nurudin Syahadat, Bantaeng sudah ada sejak tahun 500 masehi, sehiongga dijuluki Butta Toa atau Tanah Tuo (Tanah bersejarah).

selanjutnya laporan peneliti Amerika Serikat Wayne A. Bougas menyatakan Bantayan adalah Kerajaan Makassar awal tahun 1200-1600, dibuktikan dengan ditemukannya penelitian arkeolog dan para penggali keramik pada bagian penting wilayah Bantaeng yakni berasal dari dinasti Sung (960-1279) dan dari dinasti Yuan (1279-1368).

Dengan demikian, maka sesuai kesepakatan yang telah dicapai oleh para pakar sejarah,sesepuh dan tokoh masyarakat Bantaeng pada tanggal 2-4 Juli 1999. berdasarkan Keputusan Mubes KKB nomor 12/Mubes KKB/VII/1999 tanggal 4 Juli 1999 tentang penetapan Hari Jadi Bantaeng maupun kesepatan anggota DPRD Tingkat II Bantaeng, telah memutuskan bahwa sangat tepat Hari Jadi Bantaeng ditetapkan pada tanggal 7 bulan 12 tahun 1254, Peraturan Daerah Nomor: 28 tahun 1999.

Sejak terbentuknya Kabupaten daerah Tingkat II Bantaeng berdasarkasn UU Nomor 29 Tahun 1959, Bupati Kepala Daerah Tingkat II yang pertama dilantik pada tanggal 1 Pebruari 1960.

Adapun pejabat pemerintahan sejak terbentuknya Kabupaten Bantaeng sebagai berikut:
1. A. Rifai Bulu Tahun 1960-1965
2. Aru Saleh Tahun 1965-1966
3. Solthan Tahun 1966-1971
4. H. Solthan Tahun 1971-1978
5. Drs. H. Darwis Wahab Tahun 1978-1988
6. Drs. H. Malingkai Maknun Tahun 1988-1993
7. Drs. H. said Saggaf Tahun 1993-1998
8. Drs. H. Azikin Solthan, M. Si Tahun 1998 – 2008

9. Dr.Ir. Nurdin Abdullah, M.Agr Tahun 2008 – Sekarang
0

Bantaeng Raih Piala Adipura

Jakarta (ANTARA News) - Kabupaten Bantaeng yang berjarak 120 kilometer selatan Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, berhasil meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan lingkungan 2010, Piala Adipura untuk kategori kota kecil.

Keberhasilan ini merupakan komitmen bersama yang dilakukan dalam dua tahun terakhir, kata Kepala Bapedalda Kabupaten Bantaeng Ir Asaduddin melalui telepon selularnya dari Jakarta ke Bantaeng, Minggu.

Menurutnya, sejak HM Nurdin Abdullah dilantik menjadi bupati, Agustus 2008 komitmen untuk membangun daerah sudah dilakukan. Komitmen tersebut antara lain berupa pembangunan Kota Bersih dan Hijau.

Berdasarkan komitmen tersebut, kami membangun pemahaman kepada seluruh jajaran dan masyarakat, terutama pada tingkat kecamatan dan kelurahan serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Komitmen itu dibarengi penambahan tenaga kebersihan yang dibekali motivasi dan fasilitas penunjang. "Dari situlah, kami melaksanakan komitmen kebersihan dan tanam pohon, terutama di dalam kota,".

Kerja keras tersebut ternyata tidak sia-sia. Pada 2009, Kabupaten Bantaeng berhasil meraih Piagam Adipura. Keberhasilan tersebut semakin memicu untuk meraih penghargaan tertinggi dalam bentuk Piala Adipura. Dan, ternyata, kerja keras itu berhasil.

Rencana penyerahan Piala Adipura akan dilakukan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono kepada Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di Istana Negara, 8 Juni 2010.

"Jika tak ada aral melintang, Piala Adipura tersebut akan tiba di Makassar 9 Juni 2010 dan langsung di bawa ke Bantaeng, di perbatasan Kabupaten Jeneponto/Kabupaten Bantaeng Piala Adipura tersebut akan dijemput untuk diarak keliling Kota Bantaeng dan akan berakhir di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng,".

Keberhasilan ini sekaligus menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah pertama di bagian selatan Sulsel yang berhasil meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Kecil.
 
Copyright © Thirty Management